Senin, 05 Januari 2015

Ireojima Jebal (Please Don't)



Ireojima Jebal
(Note : tulisan ber-Bold dan Italic adalah FLASHBACK)
“Aargh!”
                Chanyeol –seorang pemuda berusia dua puluh dua tahun– mengerang frustasi. Di dalam mobil sedan hitamnya, ia menangis sejadi-jadinya. Mengingat akan kejadian tadi membuatnya terus menitikkan air mata.
                Bayang-bayang seorang perempuan terus menghantuinya. Ia seolah bersama perempuan itu, menemaninya mengemudi. Bayang-bayang perempuan itu sedang menggoda Chanyeol (Ekhm, seperti mencubiti pipinya misalnya) dan bercerita panjang lebar sambil tersenyum lebar. Tentu hanya sekelebat bayangan dari otak Chanyeol.
                Alih-alih menatap jalanan, ia lebih memilih memandangi perempuan itu dengan tatapan yang menyiratkan rasa sedih. Lama setelah itu, ia kembali menatap jalanan ibukota yang ramai meski di malam hari-pun. Chanyeol menggigit bibir bawahnya, menahan buliran air itu agak tidak keluar.
“Hahaha, lihat wajahmu ini Park! Sangat lucu! Baekhyun harus melihatnya!”
                Tawa perempuan itu pecah saat melihat wajah Chanyeol –sahabatnya; ia cubiti, mereka duduk di tangga dan itu hampir membuat perempuan itu jatuh (ia duduk di pinggir tangga, tanpa pegangan) saking terbahaknya. Pipi, hidung, bahkan bibir pun menjadi sasarannya. Chanyeol hanya mengendus kesal tanpa berkata apapun. Perempuan itu semakin semangat menjahili sahabatnya. Chanyeol yang sudah sangat risih membentak perempuan itu, “Bisakah kau berhenti, Bang?!”
                Perempuan itu terbahak, tawanya semakin keras, “Maaf, sebentar lagi margaku Byun, bung!”
Chanyeol memutar bola matanya, “Dalam mimpimu, Minah!” masih tertawa, Minah –Bang Min-ah, nama perempuan itu; menjawab, “Dan mimpiku akan menjadi kenyataan, yeay!” lalu menerjang Baekhyun yang baru saja sampai di rumahnya.
“Hey, sayang, kau apakan Chanyeol?” Baekhyun mengecup kening Minah.
                Melihat itu, Chanyeol sungguh tidak suka. Pedih rasanya. Chanyeol hanya dapat meredam sakitnya, dan mencoba menguburnya dalam-dalam, merahasiakan kekesalan hati Chanyeol pada semua orang.
                Rasanya memang sakit ditinggal seseorang yang dicintai. Orang itu meninggalkanmu lalu berbahagia dengan orang lain. Namun, itu memang kesalahan seorang Park Chanyeol, meredam rasa cintanya pada orang itu.
                Mereka bertiga –Chanyeol, Minah, dan Baekhyun; duduk di ruang tengah dan memperbincangkan hal-hal ringan. Terkadang hal-hal lucu (yang tentu diceritakan Minah, si hiperaktif) dan mereka pun tertawa.
“Park, kau tahu tidak?” Tanya Minah.
“Jangan panggil Chanyeol dengan marganya, sayang. Tidak sopan! Dia lebih tua setahun darimu, panggilah dia dengan panggilan yang sopan, oppa mungkin?” nasehat Baekhyun.
“Ahjussi saja! Ah, keun-abeoji kedengaran lebih cocok untuknya!” Ujar Minah agak berteriak.
“Astaga, Bang. Lupakan. Jadi…kau memangnya akan memberitahukan apa kepadaku? Kelihatannya tadi antusias sekali?” Chanyeol mengusap tengkuk belakangnya.
Minah awalnya kelihatan bingung, namun setelahnya,”Oh, itu! Ini!” Minah mengangkat tangannya dan meregangkan jarak jari-jarinya. Memperlihatkan sebuah cincin perak yang indah. Lalu Baekhyun menyusul mengangkat tangannya, persis seperti apa yang Minah lakukan. Minah pun memeluk lengan Baekhyun dengan posesif. Lalu sebelah tangan Baekhyun yang bebas (tidak dipeluk Minah) menggapai pinggang Minah. Baekhyun tersenyum miris memandang Chanyeol. Miris…sekaligus sinis.
“Kami bertunangan.”
                Chanyeol menghentikan laju mobilnya di pinggir jalanan yang lengang. Ia terus memukul dadanya. Teramat sakit rasanya, Chanyeol ingin menghilangkan rasa sakit hatinya namun rasanya tidak bisa. “Gyaaaaah!” Chanyeol sudah seperti orang kesetanan. Ia memukuli stirnya terkadang menjambak rambutnya.
                Bayangan Minah masih Chanyeol lihat. Ia mencoba menggapai Minah, mencoba menyentuh pipi Minah, tiba-tiba Minah –Bayangan Minah; menghilang begitu saja. Air matanya lagi-lagi menetes lagi.
Pesta Pernikahan; Byun Baek Hyun dan Bang Min Ah.
                Perih Chanyeol membaca deretan tulisan itu. Hatinya serasa ditusuk-tusuk ribuan pisau. Dan lagi, pemandangan di hadapannya juga…ah sudahlah.
                Minah turun menuju lantai bawah (Lantai atas adalah tempat menata rias), Ia tampak cantik dengan gaun putih selutut itu, “Bagaimana, apakah aku sudah terlihat cantik…oppa? Hahaha” Chanyeol tersenyum, “Kau sangat cantik, Mrs….Byun?” Uh, Chanyeol kuat, Chanyeol kuat.
                Pesta pernikahan itu tidak terlalu mewah, sederhana namun kebahagiaan melengkapi. Semuya orang disana terlihat bahagia, kecuali satu…Park Chanyeol. Mereka berdua –Baekhyun dan Minah; sudah berdiri di hadapan tamu undangan, mengucapkan janji suci, memasangkan cincin ke jari pasangan, lalu…berciuman. Chanyeol melihat itu semua. Matanya memanas, ia berbalik dan berjalan menuju balkon.
                Baekhyun menyusul Chanyeol. Baekhyun melihat Chanyeol tengah menunduk memunggunginya. Baekhyun menghampiri Chanyeol, “Yeol, ayo berfoto.” Chanyeol mencoba menepis genggaman tangan Baekhyun di pergelangan tangannya, “Aish, tidak Baek.” Wajah Baekhyun menjadi sendu. Baekhyun menunduk, “Biar aku melakukan ini untuk terakhir kalinya, Yeol.”
Baekhyun mencium Chanyeol, tepat dibibirnya.
Setelahnya mereka berfoto. Minah berada ditengah-tengah Baekhyun dan Chanyeol merangkul lengan mereka berdua. Chanyeol tersenyum tipis.
Chanyeol mengambil hasil fotonya tadi, menatap foto itu dalam-dalam. Perlahan, ia merobek foto itu, merobek bagian tengah. Bagian foto Minah disana. Sudah robek, Chanyeol menyatukan fotonya dengan foto Baekhyun, dan kembali menangis.
                Setelah ciuman itu bearkhir, Baekhyun berkata, “Terima kasih, Yeol. Terima kasih sudah mencintaiku. Terima kasih sudah memperjuangkan cintamu untukku. Sungguh aku sangat sayang padamu. Aku mencintaimu, namun aku tahu ini semua salah. Ini terlarang. Kita sesama laki-laki, tidak seharusnya kita menjalin hubungan yang lebih. Carilah kebahagiaanmu, Yeol. Carilah perempuan yang dapat menerimamu apa adanya, jangan begini terus. Sekali lagi, Yeol, aku…mencintaimu.”

FIN –YEAY!
.
.
nessa, ini untukmu:* maaf ngga jadi angst, maunya sih begitu ntar canyol mati tabrakan gara gara stres :v tapi ngga ah, canyol udah menderita sangat sih, kasiaaan:v
um, ini songfic yah, k.will - please don't :3 , yang si seo in guk jadi gay yang suka sama ahn jaehyun, tapi ahn jaehyunnya udah keburu nikah sama dasom, yapokoknya gitu liat ndiri :v -uhm, itu pendapat gue gaes -^-
DAN YEAY AKHIRNYA DIGANTI INI :v

Tidak ada komentar:

Posting Komentar