Ireojima Jebal—
(Note : tulisan ber-Bold dan Italic adalah FLASHBACK)
“Aargh!”
Chanyeol
–seorang pemuda berusia dua puluh dua tahun– mengerang frustasi. Di dalam mobil
sedan hitamnya, ia menangis sejadi-jadinya. Mengingat akan kejadian tadi
membuatnya terus menitikkan air mata.
Bayang-bayang
seorang perempuan terus menghantuinya. Ia seolah bersama perempuan itu,
menemaninya mengemudi. Bayang-bayang perempuan itu sedang menggoda Chanyeol
(Ekhm, seperti mencubiti pipinya misalnya) dan bercerita panjang lebar sambil
tersenyum lebar. Tentu hanya sekelebat bayangan dari otak Chanyeol.
Alih-alih
menatap jalanan, ia lebih memilih memandangi perempuan itu dengan tatapan yang
menyiratkan rasa sedih. Lama setelah itu, ia kembali menatap jalanan ibukota
yang ramai meski di malam hari-pun. Chanyeol menggigit bibir bawahnya, menahan
buliran air itu agak tidak keluar.
“Hahaha, lihat wajahmu ini Park!
Sangat lucu! Baekhyun harus melihatnya!”
Tawa
perempuan itu pecah saat melihat wajah Chanyeol –sahabatnya; ia cubiti, mereka
duduk di tangga dan itu hampir membuat perempuan itu jatuh (ia duduk di pinggir
tangga, tanpa pegangan) saking terbahaknya. Pipi, hidung, bahkan bibir pun
menjadi sasarannya. Chanyeol hanya mengendus kesal tanpa berkata apapun.
Perempuan itu semakin semangat menjahili sahabatnya. Chanyeol yang sudah sangat
risih membentak perempuan itu, “Bisakah kau berhenti, Bang?!”
Perempuan
itu terbahak, tawanya semakin keras, “Maaf, sebentar lagi margaku Byun, bung!”
Chanyeol memutar bola matanya,
“Dalam mimpimu, Minah!” masih tertawa, Minah –Bang Min-ah, nama perempuan itu;
menjawab, “Dan mimpiku akan menjadi kenyataan, yeay!” lalu menerjang Baekhyun
yang baru saja sampai di rumahnya.
“Hey, sayang, kau apakan
Chanyeol?” Baekhyun mengecup kening Minah.
Melihat
itu, Chanyeol sungguh tidak suka. Pedih rasanya. Chanyeol hanya dapat meredam
sakitnya, dan mencoba menguburnya dalam-dalam, merahasiakan kekesalan hati
Chanyeol pada semua orang.
Rasanya
memang sakit ditinggal seseorang yang dicintai. Orang itu meninggalkanmu lalu
berbahagia dengan orang lain. Namun, itu memang kesalahan seorang Park
Chanyeol, meredam rasa cintanya pada orang
itu.
Mereka
bertiga –Chanyeol, Minah, dan Baekhyun; duduk di ruang tengah dan
memperbincangkan hal-hal ringan. Terkadang hal-hal lucu (yang tentu diceritakan
Minah, si hiperaktif) dan mereka pun tertawa.
“Park, kau tahu tidak?” Tanya
Minah.
“Jangan panggil Chanyeol dengan
marganya, sayang. Tidak sopan! Dia lebih tua setahun darimu, panggilah dia
dengan panggilan yang sopan, oppa mungkin?” nasehat Baekhyun.
“Ahjussi saja! Ah, keun-abeoji
kedengaran lebih cocok untuknya!” Ujar Minah agak berteriak.
“Astaga, Bang. Lupakan. Jadi…kau
memangnya akan memberitahukan apa kepadaku? Kelihatannya tadi antusias sekali?”
Chanyeol mengusap tengkuk belakangnya.
Minah
awalnya kelihatan bingung, namun setelahnya,”Oh, itu! Ini!” Minah mengangkat
tangannya dan meregangkan jarak jari-jarinya. Memperlihatkan sebuah cincin
perak yang indah. Lalu Baekhyun menyusul mengangkat tangannya, persis seperti
apa yang Minah lakukan. Minah pun memeluk lengan Baekhyun dengan posesif. Lalu
sebelah tangan Baekhyun yang bebas (tidak dipeluk Minah) menggapai pinggang
Minah. Baekhyun tersenyum miris memandang Chanyeol. Miris…sekaligus sinis.
“Kami bertunangan.”
Chanyeol
menghentikan laju mobilnya di pinggir jalanan yang lengang. Ia terus memukul
dadanya. Teramat sakit rasanya, Chanyeol ingin menghilangkan rasa sakit hatinya
namun rasanya tidak bisa. “Gyaaaaah!” Chanyeol sudah seperti orang kesetanan.
Ia memukuli stirnya terkadang menjambak rambutnya.
Bayangan
Minah masih Chanyeol lihat. Ia mencoba menggapai Minah, mencoba menyentuh pipi
Minah, tiba-tiba Minah –Bayangan Minah; menghilang begitu saja. Air matanya
lagi-lagi menetes lagi.
Pesta Pernikahan; Byun Baek Hyun
dan Bang Min Ah.
Perih
Chanyeol membaca deretan tulisan itu. Hatinya serasa ditusuk-tusuk ribuan pisau.
Dan lagi, pemandangan di hadapannya juga…ah sudahlah.
Minah
turun menuju lantai bawah (Lantai atas adalah tempat menata rias), Ia tampak
cantik dengan gaun putih selutut itu, “Bagaimana, apakah aku sudah terlihat
cantik…oppa? Hahaha” Chanyeol tersenyum, “Kau sangat cantik, Mrs….Byun?” Uh,
Chanyeol kuat, Chanyeol kuat.
Pesta
pernikahan itu tidak terlalu mewah, sederhana namun kebahagiaan melengkapi.
Semuya orang disana terlihat bahagia, kecuali satu…Park Chanyeol. Mereka berdua
–Baekhyun dan Minah; sudah berdiri di hadapan tamu undangan, mengucapkan janji
suci, memasangkan cincin ke jari pasangan, lalu…berciuman. Chanyeol melihat itu
semua. Matanya memanas, ia berbalik dan berjalan menuju balkon.
Baekhyun
menyusul Chanyeol. Baekhyun melihat Chanyeol tengah menunduk memunggunginya.
Baekhyun menghampiri Chanyeol, “Yeol, ayo berfoto.” Chanyeol mencoba menepis
genggaman tangan Baekhyun di pergelangan tangannya, “Aish, tidak Baek.” Wajah
Baekhyun menjadi sendu. Baekhyun menunduk, “Biar aku melakukan ini untuk
terakhir kalinya, Yeol.”
Baekhyun mencium Chanyeol, tepat
dibibirnya.
Setelahnya
mereka berfoto. Minah berada ditengah-tengah Baekhyun dan Chanyeol merangkul
lengan mereka berdua. Chanyeol tersenyum tipis.
Chanyeol
mengambil hasil fotonya tadi, menatap foto itu dalam-dalam. Perlahan, ia
merobek foto itu, merobek bagian tengah. Bagian foto Minah disana. Sudah robek,
Chanyeol menyatukan fotonya dengan foto Baekhyun, dan kembali menangis.
Setelah
ciuman itu bearkhir, Baekhyun berkata, “Terima kasih, Yeol. Terima kasih sudah
mencintaiku. Terima kasih sudah memperjuangkan cintamu untukku. Sungguh aku
sangat sayang padamu. Aku mencintaimu, namun aku tahu ini semua salah. Ini
terlarang. Kita sesama laki-laki, tidak seharusnya kita menjalin hubungan yang
lebih. Carilah kebahagiaanmu, Yeol. Carilah perempuan yang dapat menerimamu apa
adanya, jangan begini terus. Sekali lagi, Yeol, aku…mencintaimu.”
FIN –YEAY!
.
.
nessa, ini untukmu:* maaf ngga jadi angst, maunya sih begitu ntar canyol mati tabrakan gara gara stres :v tapi ngga ah, canyol udah menderita sangat sih, kasiaaan:v
um, ini songfic yah, k.will - please don't :3 , yang si seo in guk jadi gay yang suka sama ahn jaehyun, tapi ahn jaehyunnya udah keburu nikah sama dasom, yapokoknya gitu liat ndiri :v -uhm, itu pendapat gue gaes -^-
DAN YEAY AKHIRNYA DIGANTI INI :v
Tidak ada komentar:
Posting Komentar